TADABUR AYAT
AL-QUR’AN
(Jangan Jadikan Setan Pemimpin Kita)
Bismillahirrahmaanirrahiim. Robbizidnii 'ilmaa Warzuqnii fahmma
1.
Surah An-Nahl (16) : 99
“Sesungguhnya, setan itu tidak akan berpengaruh
terhadap orang yang beriman dan bertawakal kepada Tuhan.
2.
Surah An-Nahl (16) : 100
“Pengaruhnya hanyalah terhadap orang yang
menjadikannya pemimpin dan terhadap orang yang mempersekutukannya dengan Allah.
Jadi,
sebenarnya, jika kita beriman dan bertawakal kepada Tuhan, ya setan itu tidak
dapat mempengaruhi kita. Kita beriman kepada Tuhan? Beriman tidak? Insya Allah,
kita beriman. Kita mengakui bahwasannya Allah lah yang menciptakan kita dan
seluruh alam semesta. Allah lah satu-satunya yang berhak dan wajiib kita
sembah. Setuju? Insya Allah. Setan itu hanya bisa mempengaruhi orang yang
menjadikannya pemimpin dan orang yang mempersekutukan setan dengan Allah. Siapa orang yang menjadikan setan itu sebagai
pemimpin? Lihat. Pemimpin itu suka nyuruh dan melarang. Setan menyuruh dan
melarang kita itu melalui bisikannya, melalui godaannya. Dia menyuruh kita
terhadap hal yang dibenci Allah, terhadap yang dilarang oleh Allah. Dia
melarang kita terhadap hal yang disukai Allah, terhadap hal yang disuruh oleh
Allah.
Allah menyuruh kita untuk solat 5 waktu. Setan
menggoda kita untuk meninggalkan solat yang 5 waktu. Ketika kita meninggalkan
salah satu atau kelimanya tanpa sebab yang syar’i, berarti kita telah tergoda
oleh setan. Berarti setan telah berhasil melarang kita. Berarti kita mengikuti larangan
setan. Allah menyuruh kita berpuasa ketika bulan ramadhan. Setan menggoda kita
untuk tidak berpuasa ketika bulan ramadhan. Ketika kita meninggalkan puasa 1
hari, atau 2 hari atau beberapa hari, atau seluruhnya tanpa sebab yang syar’i,
berarti kita telah tergoda oleh setan. Berarti setan telah berhasil melarang
kita. Berarti kita telah mengikuti larangan setan. Jika itu berlarut-larut
terjadi, berarti kita sudah menjadikan setan sebagai pemimpin kita.
Allah melarang kita menyekutukan Allah.
Allah melarang kita durhaka kepada orang tua. Allah melarang kita membunuh. Allah
melarang kita berzina. Allah melarang kita sombong, riya, memfitnah, menggibah,
dsb. Setan menggoda kita untuk menyekutukan Allah. Setan menggoda kita untuk
durhaka kepada orang tua. Setan menggoda kita untuk membunuh. Setan menggoda
kita untuk berzina. Setan menggoda kita untuk sombong, riya, memfitnah,
menggibah, dsb. Ketika kita tergoda oleh
setan dan melakukan apa yang dibisikkannya kepada kita, maka setan telah
berhasil menyuruh kita. Berarti kita telah mengikuti perintah setan. Jika itu
berlarut-larut terjadi, berarti kita sudah menjadikan setan sebagai pemimpin
kita. Na’udzubillahi min zalik. Secara sadar, tentunya kita tidak mau hal itu
terjadi. Tetapi terkadang hal itu sering terjadi tanpa kita sadari. Maka dari
itu, marilah kita sadar untuk tidak menjadikan setan sebagai pemimpin kita.
Jangan mau patuh disuruh-suruh oleh setan. Dan jangan mau dilarang-larang oleh
setan. Jangan mau hidup kita diatur oleh setan. Apalagi mempersekutukannya
dengan Allah. Na’udzubillahi min zalik. Jika kita tidak dipimpin oleh setan
serta beriman dan bertawakal kepada Allah, insya Allah, setan itu tidak ada
pengaruhnya sama kita. Nggak ngefek gitu
loh. Ngga ngaru. Insya Allah. Semoga kita bisa menjadi orang yang beriman
dan bertawakal kepada Allah dan tidak menjadikan syaihthan sebagai pemimipin
kita. Aamiin.
Akhirul kalam, yang benar dari Allah. Yang
salah dari saya. Wassalamu’alaykum Warahmatullahi Wabarakatuh.